BAB 11
AKUNTANSI LAPORAN DAN KEUANGAN
LECTURE :
YANANTO MIHADI PUTRA, SE
PENYUSUN :
NUGROHO IMAN PANUJU
KELAS :
1EB28
PENDAHULUAN
Assalammualaikum wr.wb.
Puji dan syukur saya panjatkan pada Allah SWT yang telah
memberikan karunia serta rahmatnya sehingga Makalah untuk tugas "Pengantar
Bisnis" ini bisa selesai. Serta tidak lupa saya panjatkan shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW.
"Akuntansi
dan Laporan Keuangan" sangat bermanfaat bagi seluruh pihak perusahaan
maupun instansi di jaman modern ini dan setiap individu tanpa disadari
melakukan proses Akuntansi. Melalui makalah ini saya menjelaskan secara
sederhana tentang "Akuntansi Dan Laporan Keuangan", tentunya makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf apabila ada ketidak lengkapan dan
kesalahan dalam penulisan, kritik dan saran saya terima dengan terbuka.
Saya
berterima kasih kepada Bapak Yananto Mihadi Putra selaku dosen "pengantar
bisnis" kelas saya. Dan juga saya berterima kasih pada blog-blog referensi
yang saya ambil. Semoga tuhan memberikan kebaikan pada kita semua.
Wassalammualaikum
wr.wb
1.
DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang
yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
2.
FUNGSI AKUNTANSI
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi
keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi
keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi
dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan
sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu
membuat keputusan suatu organisasi.
Ø Laporan Dasar Akuntansi.
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
3.
PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
A. Pihak Intern
Adalah pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.
B. Pihak Ekstern
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.
1. Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2. Calon Investor
Bagi calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut atau tidak.
3. Kreditor
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.
4. Calon Kreditor
Bagi calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.
5. Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6. Karyawan perusahaan yang bersangkutan
Informasi akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial karyawan.
Adalah pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.
B. Pihak Ekstern
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.
1. Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2. Calon Investor
Bagi calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut atau tidak.
3. Kreditor
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.
4. Calon Kreditor
Bagi calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.
5. Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6. Karyawan perusahaan yang bersangkutan
Informasi akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial karyawan.
http://meginugrahawa.blogspot.com/2013/01/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dalam.html
4.
PRINSIP AKUNTANSI
PRINSIP-PRINSIP
1. Prinsip Pengakuan Pendapatan, Persoalan penting yang dihadapi perusahaan adalah
kapan pendapatan harus diakui.
- Jika telah terealisasi atau dapat di realisasikan, Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk (barang dan jasa) telah dipertukarkan dengan kas. Ketika terjadi penjualan, pendapatan diakui pada saat penjualan. Dasar penjualan ini melibatkan transaksi pertukaran antara penjual dan pembeli. harga jual adalah pengukuran objektif atas jumlah pendapatan yang diakui.
- Telah dihasilakan.
Metode Persentase Penyelesaian
Metode
ini mengakui pendapatan proyek jangka panjang berdasarkan perkiraan yang pantas
atas kemajuan menuju penyelesaian. Kemajuan menuju penyelesaian diukur dengan
membandingkan biaya yang dikeluarkan dalam setahun dengan total biaya yang
diperkirakan untuk proyek keseluruhan. Persentase tersebut dikali dengan total
pendapatan untuk proyek. Persentase ini kemudian diakui sebagai pendapatan
untuk periode tersebut.
Rumus
metode persentase penyelesaian :
Biaya Dikeluarkan (periode
berjalan)
÷ total estimasi biaya
= persentase penyelesaian (periode berjalan)
Persentase penyelesaian (periode
berjalan)
x total pendapatan
= Pendapatan Diakui (periode berjalan)
Pendapatan yang diakui selama periode berjalan dikurangi biaya yang
dikeluarkan pada periode berjalan sama dengan laba kotor untuk periode
berjalan.
Pendapatan
Diakui
– Biaya Dikeluarkan
= Laba kotor diakui (periode berjalan)
Metode Angsuran
Dengan
menggunakan metode angsuran, setiap pengumpulan kas dari pelanggan terdri atas
(1) pengambilan bagian harga pokok penjualan, dan (2) bagian laba kotor dari
penjualan.
Rumus
untuk mengakui laba kotor :
Perolehan kas dari
pelanggan
x persentase laba kotor
= laba kotor diakui selama periode tersebut
2. Prinsip Penandingan, Dalam
mengakui beban, pendekatan yang dipakai adalah biarkan beban mengikuti
pendapatan. Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan, atau ketika pekerjaan
dilakukan, atau pada saat produk diproduksi, tetapi ketika pekerjaan (jasa)
atau produk secara actual memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Jadi
pengakuan beban berkaitan dengan pengakuan pendapatan.
3. Prinsip Pengungkapan Penuh, Dalam memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan,
praktek yang umum adalah menyediakan informasi yang mencukupi untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Prinsip ini sering disebut
prinsip pengungkapan penuh mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang
dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan serangkaian trade-off
4. Prinsip Biaya, Prinsip
biaya menyatakan bahwa asset harus dicatat pada biayanya. Biaya digunakan
karena biaya tersebut relevan dan andal. Biaya disebut relevan karena
menunjukan harga yang dibayar, asset yang dikorbankan, dan kesepakatan yang
dibuat pada tanggal perolehan. Biaya disebut andaal karena keterukuran yang
efektif, berdasarkan fakta, dan dapat diverifikasi. Biaya juga merupakan hasil
dari transaksi pertukaran. Biaya adalah dasar yang digunakan dalam menyusun
laporan keuangan.
From :
http://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/10/prinsip-prinsip-akuntansi/
5.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
1.
Laporan Keuangan
(Financial Statements)
Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang
disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak
internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan
usaha yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi
manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan
seperangkat laporan keuangan formal (full set) yang terdiri dari:
·
Neraca (balance
sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan usaha yang
merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal
(equity) pada suatu tanggal tertentu.
·
Laporan laba rugi
(income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari
satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
·
Laporan perubahan
ekuitas (statement of change of equity) adalah laporan perubahan modal dari
satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu, yang meliputi laba
komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by
and distributions to owner’s)
·
Laporan arus kas
(cash flow statement) berisi seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang
berasa dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dari satu kesatuan
usaha selama satu peride tertentu.
·
Catatan atas
pelaporan keuangan (notes of financial statement) berisi informasi yang tidak
dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan di atas, yang mengungkapkan
seluruh prinsip, prosdur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan tersebut.
2.
Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang
ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun
tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi tentang
sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek
erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat
pengungkapan yang cukup.
6.
ISI LAPORAN KEUANGAN
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN DAN ISI LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
7.
BENTUK NERACA
Ada
berbagai jenis laporan yang kita lihat dan temui, namun terkadang karena kita
hanya mempelajari satu bentuk neraca saja terkadang ketika kita si suguhi
sebuah bentuk neraca yang tidak pernah kita lihat kita menjadi heran dan
bertanya apa ini bentuk neraca, dan neraca ini sama sekali tidak mirip dengan
yang kami pelajari.
Bentuk
Neraca secara umum dalam laporan keuangan ada 2 yaitu bentuk Staffel dan
Scontro. Berikut ini bentuknya :
1. Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah
bentuk neraca yang disusun dengan menyusun kebawah dan melektakkan saldo pada
bagian samping dengan kolom debet kredit. Tabel neraca ini mirip dengan Model
Jurnal Umum.
Neraca
Laporan Keuangan Bentuk Staffel
2. Neraca Bentuk Scontro
Neraca Bentuk Scontro adalah
neraca yang memisahkan antara Aktiva dan Vasiva pada posisi kanan dan kiri atau
saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau model dan bentuknya seperti
ini :
Neraca
Bentuk Scontro
Yang
termasuk dalam Aktiva adalah Asset perusahaan sedangkan vasiva adalah kewajiban
perusahaan baik pada pihak ketiga dan pemilik modal.
Kita
melihat kedua bentuk neraca di atas hanya memiliki perbedaan tipis yaitu seblah
menyeblan dan bersusun saja. Tapi jumlah atau saldo neraca tetap sama.
Perlu
untuk kita ketahui bahwa Ketika kita bicara soal Sebuah system keuangan
perusahaan lalu anda adalah seorang pemimpin perusahaan sekaligus pemilik
perusahaan. Maka ketika anda bicara sebagai seorang pemimpin perusahaan maka
anda punya kewajiban terhadap pemilik modal yaitu anda sendiri. Dan ketika anda
berdiri sebagai pemilik perusahaan maka anda punya hak pada perusahaan.
Jadi
bagaimanapun sebuah neraca di sajikan, anda sebagai seorang yang paham akuntansi tentunya bisa
membaca setiap laporan keuangan yang di suguhkan.
8.
LAPORAN LABA DAN RUGI
LAPORAN LABA RUGI ( Income Statement )
Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.
9.
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
BENTUK LAPORAN LABA RUGI
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step) - Perusahaan Jasa
Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.
Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step) - Perusahaan Jasa
‘NAMA
PERUSAHAAN JASA’
LAPORAN
LABA RUGI
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Pendapatan Usaha
Rp. 50.000.000,-
Beban Usaha :
Beban Usaha :
|
Rp. 19.000.000,-
Laba Usaha Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o Pendapatan bunga Rp. 1.000.000,-
o Pendapatan jasa giro Rp. 500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
o Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
Laba Usaha Rp.31.000.000,-
Pendapatan Luar Usaha :
o Pendapatan bunga Rp. 1.000.000,-
o Pendapatan jasa giro Rp. 500.000,-
Jumlah pendapatan luar usaha Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
o Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.27.000.000,-
Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang
‘NAMA
PERUSAHAAN DAGANG’
LAPORAN
LABA RUGI
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
|
Potongan penjualan
Rp. 1.000.000,-
Retur pembelian Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian Rp. 1.000.000,-
Retur pembelian Rp. 2.000.000,-
Potongan pembelian Rp. 1.000.000,-
|
(Rp. 3.000.000,-)
Laba kotor (pindah dari halaman sebelumnya)Beban
Usaha :Beban penjualan Beban gaji
karyawan penjualan
|
Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,-
|
Rp. 47.000.000,-
|
o Beban promosiBeban penjualan
lain-lainBeban administrasi & umum:
|
Rp. 500.000,-
|
|
o Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor
|
Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-
|
|
o Beban listrik, telepon dan airoBeban
penyusutanBeban lain-laino Jumlah beban usaha
|
Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,-
|
Rp. 19.000.000,-
|
Laba Usaha
|
Rp. 28.000.000,-
|
|
Pendapatan Luar Usaha :
|
||
o Pendapatan bungao Pendapatan jasa giro
|
Rp. 1.000.000,-Rp. 500.000,-
|
Jumlah pendapatan luar usaha
Rp. 1.500.000,-
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.24.000.000,-
Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Beban Luar Usaha :
o Beban bunga pinjaman Rp. 800.000,-
o Denda keterlambatan Rp. 200.000,-
Jumlah biaya luar usaha Rp. 1.000.000,-
Pendapatan / Biaya luar usaha Rp. 500.000,-
Laba bersih sebelum pajak Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp. 4.500.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp.24.000.000,-
Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )
Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Perusahaan Perseorangan
“NAMA
PERUSAHAAN”
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Ekuitas (awal)
Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Prive
( Drawing )
Rp. 10.000.000,-
Penambahan modal
Rp. 14.000.000,- Ekuitas (akhir)
Rp. 214.000.000,-
Laporan Saldo Laba ( Retained Earning
Statements )Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)
“NAMA
PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN
SALDO LABA
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Saldo Laba (awal)
Rp. 200.000.000,-
Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Deviden Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan Rp. 14.000.000,-
Saldo Laba (akhir) Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000,-
Deviden Rp. 10.000.000,-
Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan Rp. 14.000.000,-
Saldo Laba (akhir) Rp. 214.000.000,-
NERACA ( Balance Sheet )
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :
Nama
Perusahaan;
Neraca;
Tanggal
Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )–
Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa
“NAMA
PERUSAHAAN PERSEORANGAN”
N
E R A C A
Per
tanggal 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
|
Hutang Lancar:
|
Kas ditangan
15.000.000
|
Hutang usaha
81.000.000
|
Bank
45.000.000
|
Hutang biaya
8.000.000
|
Deposito
100.000.000
|
Hutang pajak
2.000.000
|
Piutang usaha
60.000.000
|
Hutang bank
50.000.000
|
Piutang wesel
10.000.000
|
Uang muka penjualan
10.000.000
|
Perlengkapan
3.000.000
|
Jumlah hutang lancar
151.000.000
|
Biaya dibayar dimuka
5.000.000
|
|
Pajak dibayar dimuka
3.000.0000
|
Hutang Jangka Panjang:
|
Jumlah aktiva lancar
241.000.000
|
Hutang bank
100.000.000
|
Investasi Jangka Panjang:
|
Hutang hipotik
100.000.000
|
Saham
30.000.000
|
|
Obligasi
50.000.000
|
Jumlah hutang jangka panjang
200.000.000
|
Jumlah Investasi Jk Panjang
80.000.000
|
|
Aktiva Tetap :
|
Ekuitas:
|
Tanah
200.000.000
|
Modal Pemilik
550.000.000
|
Bangunan
300.000.000
|
|
Kendaraan
50.000.000
|
Jumlah modal
550.000.000
|
Peralatan Kantor
20.000.000
|
|
Furniture
10.000.000
|
|
Jumlah Aktiva Tetap
580.000.000
|
|
JUMLAH AKTIVA
901.000.000
|
JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL
901.000.000
|
Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perseroan
Terbatas Usaha Dagang“NAMA PERSEROAN TERBATAS”
N
E R A C A
Per tanggal 31
Desember 2004
Aktiva Lancar:
|
Hutang Lancar:
|
Kas ditangan
15.000.000
|
Hutang dagang
81.000.000
|
Bank
45.000.000
|
Hutang biaya
8.000.000
|
Deposito
50.000.000
|
Hutang pajak
2.000.000
|
Piutang dagang
60.000.000
|
Hutang bank
50.000.000
|
Piutang wesel
10.000.000
|
Uang muka penjualan
10.000.000
|
Persediaan barang dagangan
53.000.000
|
Jumlah hutang lancar
151.000.000
|
Biaya dibayar dimuka
5.000.000
|
Hutang Jangka Panjang:
|
Pajak dibayar dimuka
3.000.000
|
Hutang bank
30.000.000
|
Jumlah aktiva lancar
241.000.000
|
Hutang hipotik
40.000.000
|
Aktiva Tetap :
|
Hutang obligasi
50.000.000
|
Tanah
200.000.000
|
Jumlah hutang jangka panjang
120.000.000
|
Bangunan
300.000.000
|
|
Kendaraan
50.000.000
|
Ekuitas:
|
Peralatan Kantor
20.000.000
|
Modal saham
400.000.000
|
Furniture
10.000.000
|
Laba ditahan
150.000.000
|
Jumlah Aktiva Tetap
580.000.000
|
Jumlah modal
550.000.000
|
JUMLAH AKTIVA
821.000.000
|
JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL
821.000.000
|
LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi dan pendanaan. Contoh: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalty, fee, komisi atau lainnya; pembayaran kepada pemasok/supplier atau karyawan.
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode yang digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung
(Direct Methods). Contoh:
Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.
Komponen laporan:
- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank
- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.
- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi dan pendanaan. Contoh: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalty, fee, komisi atau lainnya; pembayaran kepada pemasok/supplier atau karyawan.
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Metode yang digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung
(Direct Methods). Contoh:
“NAMA
PERSEROAN TERBATAS”
LAPORAN
ARUS KAS
Untuk
periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
Arus kas dari aktivitas operasi:
|
10.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Didalam prinsip-prinsip akuntansi indonesia
dieterangkan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba
serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya,
antara lain laporan sunber dan penggunaan dana-dana.
Pada umumnya yang menjadi unsur utama dari laporan keuangan terdiri atas
neraca, laporan laba rugi yang dilengkapi dengan laporan perubahan modal dan
lain-lainya.
Source reference :
from : http://meginugrahawa.blogspot.com/2013/01/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dalam.html
from :
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-dan-penjelasan-dasar-akuntansi-definisi-arti-fungsi-dan-kegunaan-belajar-ilmu-akutansi-accounting.html
From
:
http://tesisdisertasi.blogspot.com/2013/01/teori-akuntansi-tujuan-pelaporan.html
From
:
http://shadowisimmortality.blogspot.com/2011/03/pengertian-laporan-keuangan-dan-isi.html
From :
http://akuntansi-id.com/557-bentuk-neraca-staffel-dan-scontro
From :
http://basicakuntansi.blogspot.com/p/blog-page_6121.html
Thanks for reference " Salam Blogger"
No comments:
Post a Comment